Kisah Seorang yang Berjuang bebas dari Riba, meski hidupnya Morat Marit
Kisah Seorang yang Berjuang bebas dari Riba, meski hidupnya Morat Marit
Begini kisahnya:
Sejujurnya hidup saya morat marit. Tinggal numpang di rumah warisan orang tua…
Pernah sekali waktu anak saya minta uang 500ribu dia mau berangkat kuliah ke kota P (untuk uang jajannya perminggu), sama ada yang mau dibayar
di kampusnya, uang saya pas 500 ribu, ini ayah cuma bisa ngasih 450 ribu,yang 50 ribu buat makan ayah nanti.” kata saya.
“Ok lah yah, nggak apa, katanya.”
Kebetulan waktu itu ada teman pimpinan sebuah bank di rumah saya, dia tersenyum melihat saya ngasih uang yg 450 ribu itu …. setelah anak saya pergi, teman
itupun pergi, gak lama teman itu balik lagi, bang ini saya beli nasi, minum sama rokok abang, tadi saya lihat uang abang tinggal 50 ribu.” katanya
Sambil makan siang kami ngibrol… bang sekarang kan si victor kan kuliahnya sering online, lagipula kan tinggal 1 tahun lagi, biar saya masukkan dia kerja
di bank tempat saya kerja, buat operator komputer, dia jago komputer, katanya…
“Tanya saja sama dia, kata saya…”
Tapi besoknya saya telpon anak saya agar tidak menerima tawaran kerja di bank…”
Benar saja teman itu menelpon anak saya kerja di bank dan anak saya menolaknya dengan halus….
Buat saya persetan dengan gengsi, biar hidup morat-marit tapi masih tetap makan dari rezeki yang halal…
Saya takut ancaman dosa riba yang nauzubilah.. sangat mengerikan.