Cara Mengatur Keuangan Usaha Agar Berkembang
Mengatur atau Mengelola Keuangan Usaha Sebenarnya secara teorinya mudah, tapi hal itu sangat sulit dilakukan karena tidak disiplin mencatat dan pemasukan dan pengeluaran tidak menentu sehingga malas mencatat.
Karena itulah pertanyaan bagaimana Cara Mengatur Keuangan Usaha Agar Berkembang, Terukur dan Sukses
Masalahnya, Kurangnya kesadaran juga menambah malas untuk mencatat, padahal dari semua catatan itu semua bisa dihitung dan diukur, baru kemudian bisa diatur agar segala kebijakan usaha sejalan dengan kondisi keuangan yang ada. Uang memang bukanlah segalanya. Tapi hampir segala hal bisa jadi mudah berkat uang. Jadi agar bisa mengelola keuangan usaha itu gak cuma menghitung angka-angka harta yang dikumpulkan. Dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan untuk mendapatkan kesuksesan.
Tentu saja kita gak bicara soal mereka yang kaya dari lahir atau keturunan ningrat yang hartanya gak habis dimakan 7 turunan. Sebaliknya, yang kita bahas adalah bagaimana para milyuner memulai segalanya dari nol.
Berikut ini delapan cara menjadi kaya dari para miliarder:
1. Mengelola Keuangan Usaha dengan Fokus pada hal-hal Besar
Betul, menabung dari pengeluaran kecil tiap hari itu baik. Misalnya dari kebiasaan beli gorengan Rp 10.000 atau kopi di kafe Rp 30 ribu. Tapi mau sampai kapan bisa kaya dari pengeluaran kecil seperti itu?
Belajar dari Warren Buffet, fokuslah pada hal besar sedari awal kini. Satu hal besar penentu kemakmuran adalah tempat usaha. Jadi, ketika ada dana dan kesempatan, segeralah alokasikan pengeluaran untuk membeli tempat usaha meski baru beli tanah saja atau kedai kecil tapi di tempat strategis. (Beli Rumah Sekarang Juga!]
2. Tabung Dulu – Belanja Kemudian
Kalau nabung dari duit sisa, bisa-bisa malah batal karena minus udah buat belanja itu-ini.
Warren Buffet punya kata mutiara: “Janganlah menabung sisa uang belanja, melainkan belanjalah menggunakan sisa uang yang telah ditabung.”
Patok dulu berapa persen tabungan dari penghasilan sebulan, misalnya 40 persen. Bila gaji Rp 5 juta, umpamanya, berarti langsung gembok Rp 2 juta di rekening tabungan, barulah sisanya dipakai untuk keperluan lain. Inilah cara agar disiplin menabung dan sekaligus cara menjadi kaya yang paling efektif. Bagaimana cara menabung dari keuangan usaha?
3. Mengatur Keuangan Usaha dengan Menggandakan Penghasilan
Apakah para milyuner hanya punya satu sumber penghasilan? Jawabnya Mustahil. Pasti ada sumur-sumur atau keran duit yang berasal dari mana-mana. Itulah yang namanya penghasilan pasif. Misalnya punya toko yang sudah berkembang atau ruko, lalu kemudian membangun rumah kos-kos untuk disewakan.
Toko atau Ruko jadi sumber penghasilan utama, sementara rumah kos adalah pengganda. Intinya, penghasilan pasif mesti didapat dari kegiatan yang gak bentrok dengan penghasilan utama dan gak perlu ditongkrongin sepanjang waktu.
4. Mengelola Keuangan denga Fokus pada Aset Terpenting
Kalau bukan kamu yang yakin pada diri sendiri, siapa lagi?
Upaya dan kerja kerasmu kagak bakal berguna bila kamu gak bisa fokus pada aset terpenting:
- diri sendiri. Mark Cuban, pebisnis dan dermawan asal Amerika, membuktikan sendiri cara menjadi kaya yang satu ini.
Seseorang haruslah terus belajar dan mengasah diri sebagai aset untuk menjadi kaya. Tanpa itu, orang akanterjebak dalam kejumudan dan susah untuk maju.
5. Jangan Setengah-setengah dalam Mengatur Keuangan
Kamu harus tahu potensi diri, dan memaksimalkannya untuk meraih puncak kejayaan dan kesuksesan. Bukan malah cepat puas atau malah rendah diri.
Grant Cardone, yang merupakan pebisnis, penulis, sekaligus pakar pelatihan potensi diri mengatakan: “orang yang ingin sukses mesti menjadi yang terhebat dalam bidang yang digeluti.” Makanya, tumpykan segala perhatian dan peluh keringat hingga darah kalau perlu agar gak jadi orang yang biasa-biasa saja.
6. Cara Mengeloka Keuangan Agar Sukses yaitu Tanam duit
Kerja saja gak cukup, investasi juga mesti digenjot
Ini nih cara menjadi kaya yang paling biasa dilakukan oleh para milyarder.
Kebanyakan para milyuner atau miliarder adalah pengusaha sekaligus investor. Sebab, mereka sadar akan arti pentingnya menanam duit. Makin dini dilakukan, makin besar pula peluang meraih sesuatu dari investasi itu. Bahkan, kalau bisa mulailah saat masih jadi remaja atau mahasiswa.
Cari tahu jenis investasi yang rasanya cocok, lalu seriuslah di sana. Sebaiknya tebar benih duit di satu-dua jenis investasi dulu, barulah memperluas lahan agar hasil panen lebih berlimpah. Alokasi 15 persen dari penghasilan udah cukup untuk memulai langkah ini.
7. Bijak saat “Nemu Duit”
Nemu duit? Pasti senang bukan kepalang. Tapi, alih-alih langsung membelanjakannya karena gak masuk rencana keuangan, sebaiknya disisihkan buat penggemuk tabungan.
Nemu duit di sini bukan berarti dapat duit jatuh di jalan ya. Maksudnya adalah dana yang masuk tanpa diduga, misalnya bonus dari kantor, laba usaha yang melebihi perkiraan, atau bahkan hadiah undian dan warisan. Tapi bisa jadi juga nemu ‘harta karun’ berupa benda berharga dan langsung tergoda untuk menjualnya kemudian menghabiskannya.
8. Bijaklah dalam Berhutang
Hindarilah dari berhutang, walaupun berhutang itu dibolehkan kalau terpaksa, gak ada yang salah dengan hutang atau utang. Tapi sebaiknya dihindarkan. Yang salah adalah berutang tanpa rencana matang dan untuk keperluan konsumsi bukan usaha, atau malah untuk hal-hal yang sebenarnya sangat tidak penting.
Kadang datang godaan untuk bertubi-tubi datang padahal barang yang akan dibeli bukanlah kebutuhan penting. Tapi karena rayuan atau gaya semata, misalnya kredit iPhone terbaru padahal hape lama masih oke punya. Kalau dari muda udah banyak utang yang bersifat konsumtif, bagaimana tua nanti bisa kaya?
Semua orang bisa saja jadi kaya raya. Tapi tidak semua orang tahu bagamana cara menjadi kaya. Kalau sudah tahu pun, belum tentu bisa mendisiplin diri untuk mematuhi cara-cara tersebut untuk mewujudkannya.
Bukan rahasia lagi kalau miliarder seperti Warren Buffet dan kawan-kawan gak ujug-ujug kaya tanpa usaha. Cobalah dengan gigih berusaha, soal jadi kaya atau tidak itu nanti kita akan melihatnya nanti. Tapi setidaknya janganlah terlalu melarat karena cara yang salah dalam mengelola keuangan usaha, dan rumah tangga. Sehingga menimbulkan kebangkrutan. Sebelum itu terjadi biarlah kita bijak dalam hal mengelola keuangan. Biarlah tidak makan enak, asal kita tidak melarat.
Cara Kaya Cara MEngatur Keuangan Usaha Cara Mengelola Keuangan Usaha