Fotografer Padang yang Menghilangkan File Foto dan Upah
Tidak bisa dipungkiri setiap orang mempunyai sifat watak atau tabiat yang unik, baik atau buruk. Tapi kadang banyak yang buruk daripada yang baiknya.
Namun dalam dunia bisnis, kepercayaan itu adalah suatu hal yang mutlak. Jangan pernah bisa mengembalikan kepercayaan bila telah mengecewakannya.
Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan seseorang, tapi tentang Sifat Unik Fotografer di Padang, banyak yang curang licik jauh sekali dari amanah yang harus dihindari!
- Ada satu orang fotografer wedding ini, kami tak sebutkan namanya, semoga yang bersangkutan sadar. Fotografer Padang ini Sering kami bagi order atau Job, tapi Tak Pernah Ngasih Order 1 x pun. Padahal sdh sdh lbh 10 tahun berteman, dan setiap ada order foto dibagi ke dia. Tapi ok, kalau nggak mau ngasih ya ga papa. Tapi, tapi tapi … Pas dia Kepepet Datang Minta Tolong, minjem kamera, karena kameranya rusak, kenapa nggak sama yang lain. dasar fotografer cabul. Selama ini kita menghargai pertemanan, dan tak mempermasalahkan apa dia mau ngasih order job atau tidak. Rejeki masing-masing ada. Tapi itulah permasalahannya pas kepepet dia datang pada kita. Dasar Fotografer Kalera. Tadinya saya tidak mau posting hal ini, tapi kesel juga … toh tidak menyebutkan nama, klu oknum yang bersangkutan membaca semoga dia bisa sadar, dan bisa mengerti.Tapi pas, dia ada job video, dia tidak pernah satu kali pun memberi kepada kami. Tapi tidak apa, saya bisa memakluminya … mau dibilang apa lagi. Terserah dia kalau ‘melupakan’ saya. Siapalah saya. Tapi yang bikin tak habis pikir pas, pagi-pagi buta dia datang ke studio kami …. dan memelas, minjem kamera! Gila nggak? Apa dia gak punya perasaan? pinjam kamera … Oh my God are you Crazy … ?
- Fotografer Wedding Pelupa. Adalah satu fotografer ini, baru beberapa tahun kenal setiap ada job dia serign dibawa. Bukannya bagus tapi kasihan biar sambil belajar. Masalahnya dia seringkali minjem alat rasa memiliki, sudah tidak bayar provisi atau biaya perawatan. Peralatan dia hilangkan, besok-besoknya nampak dia pake alat itu, dia klaim punya dia. Sebagai tanga solidaritas, klu ada job foto wedding atau apa lah namanya sering saya bagi dengannya. Tapi dia sering potong kompas, sabotase. Pelanggan kita dia ambil, okelah dulu dia pernah ngambil job weddingnya.Â
- Fotografer Cabul. Fotografer ini sering bermasalah dengan teman-temannya. Tidak mau bayar upah, termasuk dengan kami. Tapi karena berlunak mambana, dengan catatan urusan keuanggan dan lain-lain dia mau angsur. Oke kita bantu. Walaupun dia fotografer cabul, tapi kita tolong dia, smoga perbuatan cabulnya itu berhenti setelah dia menikah nanti. Ngarep ya.
- Fotografer Hantu, sudah minjem alat, minta tolong edit, bawa dulu hasil, trus ngilang kayak hantu. Gak muncul2. Ada sesekali di sosmed posting makan enak, jalan-jalan kemana2 pake mobil. Woi mobil itu operasionalnya gede tau! Gaya lo kemana-mana pake mobil, jalan sendiri pun pake mobil, lha utang lu gak lu bayar-bayar.
- Fotografer Artis. Gayanya kaya artis, tapi perangai sama dengan fotografer-fotografer lainnya, pinjem alat, gak bayar trus ngilang. Kalau ketemu minta ditraktir makan. Gedek gua.
- Sutradara Kalera. Ngaku sutradara, bikin film sana sini, intinya sama, mau enaknya aja, pinjem alat ngak mau bayar. Modal. Klu kayak gitu gaya lo’ kemana-mana lo tetep nahas. Mana kulit budukan, kayak gak pernah mandi atau buyut mandi?
- Fotografer Alim, gayanya sok alim ngerti masalah klenik, tapi di hadapan mata melarikan dana. Tanpa ada segan silu. Sampai mati bawa utangnya.
- Fotografer Kaya, punya studio beberapa. tapi upah kecil dia tunda-tunda sampe tidak mau bayarnya.
- Fotografer Gay. Tidak mau bayar upah. Gaya kemayu, akhirnya bininya minta cerai. Aduh bang. Sayangi keluarga.
- Fotografer Nahas. Asal dari luar sumbar. Yang ini admin kasihan. Baru seumur jagung pernikahannya sudah cerai. Admin sangat bersimpati. Senasib. Karena terlalu lugu dan polos dengan sembarang mereka mempermainkan dia. Ok bang. gabung kita aja. Jangan mau dipermainkan mereka yang tidak punya amanah. Biar upah sedikit asal berkah.
- Fotografer Kaya, punya studio besar dan banyak, mobilnya juga banyak, termasuk is**inya juga banyak, tapi suka nunggak. Bagi dia mungkin tak seberapa, uang 1-2 juta, sebagai upah. Buat fotografer kecil itu sangat berharga. Menunggaknya tidak 1 bulan 2 bulan, bertahun-tahun. Jadinya kayak pengemis kita. Kalau ada fotografer amatir yang nunggak, wih bukan main hebohnya. Lha giliran die nyang nunggak, diem-diem bae …
- Ada lagi fotografer Kaya juga punya usaha pelaminan, bukannya ada ilmu, cuma gaya yang banyak. Proyeknya banyak, tapi suka ditumpuk jadi banyak. Minta cepat siap, dia kira ngedit gampang apa? Dia untuk nonton sudah siap saja tak sempat, lha editor itu durasi satu menit aja bisa berjam-jam putar ulang, edit putar lagi. Masalahnya bukan itu, siang malam kita kerjakan tidak tidur telat makan. Eh giliran bayaran dia tangguhkan. Minta dikirimkan ke travel tapi janji transfer belum jadi-jadi berhari-hari dengan alasan lagi moto, emang berapa lama trabsfer, sehingga motretnya kelamaan. Ok juga kalau nggak ada m-banking maklum di kampung. Tapi ya di sana ada ATM, dan Kantor Cabang Bank Pembantu. Maaf kami belum bisa mengirimkan hasil kerja, kami tidak suka memaksa atau merengerk meminta uang kaya pengemis. Maaf, curhat ini demi memelihara kesehatan psikologis kami.
- Fotografer Senior yang Mau Enak Gak mau berusaha, meski tidak bisa dibilang fotografer tua, karena umurnya masih muda.
- Fotografer Pemula yang bersikap seenaknya sendiri aja. Tidak peduli orang yang dirugikannya.
Bener-bener tak habis pikir, itulah sekelumit kisa Fotografer Padang yang Unik dan “Licik”. Hanas dibela-belain tutup kedai untuk ngerjain orderannya sampe siang dan malam sampe begadang tak tidur sampai terkapar aja, makan telat , eh gak dibayar. Nasib-nasib. Freelancer Jobs, Freelancer Indonesia.