How to make time Lapse in DSLR Nikon or Canon 2017
Time-lapse adalah sekumpulan foto yang diprotret dalam periode tertentu lalu diolah menjadi sebuah video pendek. Periode pemotretan umumnya berdurasi lama (kadang sampai berhari-hari), sedangkan durasi pengambilan foto bisa dibuat berkala setiap beberapa detik hingga menit, tergantung kebutuhan. Obyek yang akan dipotret biasanya berjalan atau berubah sangat lambat, seperti gerakan awan, matahari, bulan, bintang dan sebagainya.
Jenis kamera apa yang dapat digunakan dalam membuat video Time-lapse ?
Langkah-langkah yang Penulis sampaikan disini pada umumnya dapat digunakan pada berbagai merk kamera DSLR, hanya saja disini Penulis menggunakan kamera DSLR Canon 60D dan harus memakai intervalometer. Tetapi, Jika kamera DSLR Anda memiliki fitur Interval Timer Shooting, Anda tidak perlu ribet lagi untuk menggunakan intervalometer (biasanya kamera Nikon yang memiliki fitur ini).
Untuk membuat video Time-lapse, siapkan peralatan berikut:
- Siapkan kamera DSLR Canon atau Nikon dan baterai cadangan, karena akan memakan banyak waktu.
- Siapkan Tripod agar gambar yang Anda peroleh stabil.
- Siapkan Intervalometer/Timer Remote, agar tangan Anda tidak perlu menekan shutter terlalu lama. Jika tidak, hal ini dapat menyebabkan efek menyerupai gempa pada video nantinya. Jangan lupa pakai cable release dengan pengaturan yang lengkap (minimal ada mode interval).
Sekarang tahap pembuatannya:
- Cari angle atau posisi yang tepat untuk pengambilan gambar, jangan lupa pakai tripod.
- Agar foto tidak memakan memori terlalu banyak, simpan foto dalam bentuk JPG.
- Atur kamera pada mode Aperture Priority (A) atau (AV) untuk kamera Canon. Ini berfungsi untuk mengatasi perbedaan cahaya yang berbeda-beda.
- Setting ISO kamera anda (gunakan ISO rendah jika suasana yang diambil cerah, sebaliknya gunakan ISO tinggi jika suasana yang diambil agak redup) dan atur juga White Balance.
- Atur Intervalometer/Timer remote Anda. Tinggal tentukan di kamera, parameter yang kita inginkan seperti setiap berapa detik kamera akan mengambil foto, dan berapa foto yang mau diambil. Misal kita akan ambil foto setiap 10 detik atau setara dengan 6 foto per menit. Jika kita ingin memotret selama 60 menit, maka jepretan foto harus sebanyak 360 kali.
- Tekan Auto Exposure Lock agar kamera tidak secara otomatis mengatur pencahayaan. Hal ini dapat menyebabkan Blips, atau efek kedip pada gambar.
- Tekan Shutter. Pengambilan gambar mungkin memakan waktu yang lama, tergantung banyaknya foto yang diambil.
- Gunakan aplikasi Quick Time Pro untuk mengkonversi ribuan foto menjadi video atau bisa juga dijadikan animasi GIF bila fotonya berukuran kecil.
Bagi anda yang penasaran melihat contoh video Time-lapse bisa dilihat di youtube. Jadi tunggu apa lagi, ayo kita buat video Time-lapse, mudah bukan!