Manajemen Keuangan Usaha Studio Foto & Video Shooting Supaya Maju dan Berkembang

Manajemen Keuangan Usaha Studio Foto & Video Shooting Supaya Maju dan Berkembang

22/12/2022 General 0
Bisnis Fotografi adalah bisnis hobi. Dalam relita hidup, memulai dan mempertahankan suatu usaha itu tidak mudah, terlebih bila melakukannya tidak sepenuh hati.

Ada saja kendala dan terpaan sedikit langsung tumbang. Tapi bila sesuatu itu dilakukan dengan sepenuh hati serta sungguh-sungguh. Melakukannya dengan segenap jiwa raga serta kemampuan, kesuksesan dan kejayaan boleh saja didapatkan.

Dalam praktek kehidupan setinggi apapun … ilmu ekonomi, intinya adalah;

“Bagaimana pengeluaran TIDAK lebih besar daripada PENGHASILAN”

Intinya Prihatin, baik di waktu senang, lapang apalagi di waktu susah.

Baca Juga: 

  • Inilah Alasan Mengapa Photographer Videographer Susah untuk Kaya 
  • Cara Menyusun Pembukuan Keuangan Rugi Laba Photographer Videographer

Tidak mudah untuk mengatur keuangan, Kapan bisa nabung… setiap py duit gatel belikan alat baru lg. Inilah

Cara Bagaimana Manajemen Keuangan Usaha Studio Foto Video Shooting Supaya Tetap Bertahan:

  1. Pertama Tanamkan modal sesuai kebetuhan darurat sementara, jangan terlalu memaksakan belanja barang yang belum betul-betul sangat diperlukan. Mungkin masih bisa ditunda, atau buat penelitian terlebih dahulu. Kemauan nafsu beli peralatan sangat tinggi, sedang harganya mahal-mahal sekali. Seperti kamera, tahan sebentar, dan menabung, semakin hari, semakin canggih kamera yang akan keluar dan kita akan ketinggalan kalau tidak mengimbangi, minimal beli kamera terbaru, kelas menengah walaupun tidak yang tercanggih, tapi jangan yang terlalu rendah di pasaran. Kalau ini dilakukan, siap-siap saja menanggung kerugian, minimal harus belanja 2 kali sebelum waktunya benar-benar ganti.
  2. Siapkan modal untuk perangkat utama, walaupun minjam, selebihnya cicil peralatan sesuai order job yang di dapat. Atau cicil sebatas kemampuan tidak terlampau tinggi.

Boleh percaya boleh tidak, banyak yang ingin kaya dari bisnis fotografi tapi tidak pernah tercapai, dan banyak yang sudah sangat kaya dari bisnis fotografi tapi kita tidak pernah tahu rahasia mereka bisa berhasil. Itu yang membuat saya ingin belajar fotografi lebih banyak lagi, terutama untuk membangun kewirausahaan di bidang fotografi.

Menurut kami:

  1. Bisnis membutuhkan pengetahuan manajemen dan keuangan, yang merupakan “sisi lain” dari sebuah kewirausahaan, sehingga bisa menjual karya seni dengan nilai tambah yang luar biasa, bukan menjual foto seharga ongkos cetak dan uang lelah.
  2. Fotografer adalah seorang seniman, yang sayangnya hidup dalam dunia yang begitu dicintainya, dengan sedikit pamrih asal bisa hidup dan menikmatinya rasanya sudah cukup. Banyak saya dengar fotografer yang ingin kaya namun jarang yang belajar mendalami seluk beluk bisnisnya dari “sisi lain” yang belum dikuasainya.
  3. Menggabungkan dua sisi seni+manajemen administratif, bukan suatu yang mudah, namun bisa dilakukan dengan menyusun bisnis model yang tepat dan mencari mitra yang tepat untuk menutupi sisi kekurangannya, satu sama lain. Namun begitu, jarang ada kerjasama yang langgeng dari dua sisi yang berbeda ini, karena ketika berhasil, maka satu sama lain akan saling meremehkan dengan berkata:”keberhasilan ini adalah hasil kerja keras saya, tanpa anda saya mampu meraih sukses ini!”. Justru kalo gagal malah gak masalah, karena sama sama saling menyalahkan pihak lain, seolah dirinya sendiri yang paling benar… he..he..he.. itu manusiawi sih.
  4. Kenyataannya, diantara banyak pelaku yang jarang sukses, ada segelintir orang yang sukses luar biasa, dan punya reputasi hebat untuk terus berkarya dan jadi orang kaya. Siapa mereka ? Para maestro yang namanya cukup terkenal, banyak menulis, banyak berkarya, banyak pameran, banyak relasi kelas atas, banyak sponsor dan pekerjaan datang bertubi tubi, sampai mereka harus menolaknya.
  5. Terlepas dari simplifikasi yang saya tuliskan di atas, rasanya memang dunia bisnis fotografi adalah suatu yang kompleks dan banyak ditulis oleh para fotografer asing, dalam buku buku mereka secara rinci dan menarik, sayangnya tidak semuanya aplikatif di Indonesia.

Saya tahu bahwa semua orang akan menjawab YA pada pertanyaan pada judul thread ini, namun tidak tahu caranya dan bagaimana memulainya. Dari semua pencarian saya tentang kendala bisnis dalam dunia fotografi, saya mencoba mencari dan menemukenali permasalahan ini, dengan terus belajar dan salah satunya adalah dengan membuat dokumentasi dari setiap hasil pencarian saya.

Untuk membuatnya menjadi lebih lengkap dan bermakna, saya mengajak rekan rekan semua untuk juga melakukan koreksi serta melengkapi segala informasi yang akan saya tulis secara bertahap di forum ini, jika memang semangat untuk membuat panduan bisnis fotografi terus bergelora dihati kita semua…. Jangan anggap saya adalah fotografer terkenal, apalagi profesional, tapi cuma fotografer seperti anda juga yang sedang belajar untuk merintis karir fotografi tanpa kenal lelah…

Mari kita belajar bersama, nah untuk memulainya, saya coba buatkan outline “Panduan Bisnis Fotografi di Indonesia” berikut ini;

  1. Memulai bisnis dengan sederhana. Pada bagian ini, kita sama sama membahas mengenai cara memulai bisnis dengan apa yang kita miliki saat ini. Penempatan pada bagian satu, bertujuan untuk memberikan dorongan bahwa bisnis tidak selalu harus menyiapkan rencana bisnis yang besar dan lengkap, apalagi dengan modal kuat, tetap cukup dengan semangat dan kecerdikan menyiasati keterbatasan yang ada. Pada titik ini, semua orang akan di hadapkan pada satu keraguan, dan ketika mulai melangkah, makin banyak kebingungan dan keraguan itu muncul dan buat para fotografer hebat, mereka akan mengatasinya satu persatu dan melangkah ke jenjang sukes berikutnya.
  2. Mempersiapkan bisnis model yang tepat. Pada bagian ini, saya membayangkan bahwa untuk menjadi besar kita harus tahu arah dan tujuan kita. Biasanya, kita hanya tahu, bahwa kita ingin sukses, tapi tidak pernah fokus pada kekuatan yang kita miliki untuk bisa melangkah sukses. Bisnis model akan mengarahkan kita tentang segala kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, mirip dengan analisis SWOT, tetapi lebih lengkap dan menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa sendiri.
  3. Sistem adminstrasi yang baik. Disini, banyak orang tidak menyadari arti pentingnya sistem kerja yang baik, banyak yang memulai bisnis dengan “KEPERCAYAAN” namun kenyataannya hanya akan berakhir pada “KECURIGAAN” yang menyulut pada banyak persoalan lain. Sistem kerja yang baik, akan membangkitkan nilai “KEPERCAYAAN” dan mengurangi tingkat “KECURIGAAN” sehingga semua orang bekerja dengan rasa aman serta fokus pada tugasnya.
  4. Sistem pemasaran dan pengelolaan pelangganMemasarkan dan mengelola pelanggan adalah elemen penting dalam mengelola produk JASA, dan hampir semua seniman (baca:forografer) merasa karyanya adalah kekuatan marketing, dan pelanggan akan datang membeli dengan sendirinya. Paham ini, hanya akan terjadi jika karya anda sangat istimewa, tapi untuk seniman yang pasaran seperti saya, rasanya perlu kemasan dan pengelolaan pelanggan yang mampu memelihara bisnis dalam jangka panjang.
  5. Mengembangkan jaringan bisnis. Pada bagian ini, sebenarnya adalah bagian yang paling sulit, dan tidak banyak orang yang berhasil, tapi selalu saja ada segelintir orang yang sukses. Mengembangkan jaringan bisnis adalah meningkatkan KAPASITAS layanan, sehingga jumlah konsumen akan berlipat ganda, bagaimana carannya mengKLONING diri anda, menjadi ribuan orang yang melayani ribuan pelanggan? Oleh karena itu saya mengatakan bahwa ini adalah bagian yang paling sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin kan?

Sementara baru 5 ide itu yang muncul, walaupun dari setiap ide tersebut, nantinya akan muncul lagi sub-ide yang lebih rinci dan bisa jadi memerlukan detil yang lebih banyak lagi. Namun begitu, mudah mudahan ada diantara rekan rekan semua yang bisa memberikan masukannya. Atau mungkin punya pengalaman dan ingin sharing disini, sehingga akan semakin lengkap jika kontribusi anda di dokumentasikan disini. Tidak perlu takut salah atau di cerca oleh orang lain, karena seringkali yang mencerca tersebut adalah para kritikus handal yang kita butuhkan agar kita bisa semakin baik.

Buat para profesional dan maestro fotografi yang telah sukses, mohon dorongan dan masukannya agar semua tulisan disini tambah lengkap. Saya tidak bermaksud lancang untuk menggurui, namun justru sedang belajar dengan cara menyusun ide dan pemahaman saya tentang bisnis fotografi yang sedang menarik minat saya saat ini. Siapa tahu kelak, kita semua bisa bergabung dalam satu komunitas bisnis besar yang punya kode etik dan gelar profesi seperti dokter, pengacara, akuntan dsb. Semoga proses belajar ini bisa bermanfaat buat yang lain juga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp utk respon segera
1
Chat dengan kami?
Scan the code
Halo, ada yang bisa dibantu?