Cara Menghadapi Istri yang Egois, Keras Kepala dan Pemarah

Cara Menghadapi Istri yang Egois, Keras Kepala dan Pemarah

06/11/2022 Motivasi Tips Trik 0

Mengalah dan tidak menjadi keras kepala juga adalah salah satu langkah yang tepat menghadapi mereka. Ada kalanya jika istri egois pada suami mungkin saja harinya sedang tidak baik saat itu. Sehingga ada baiknya jika jangan dilawan!

Jika salah satu sedang tidak stabil, maka yang lain haruslah bersikap lebih dewasa agar seimbang. Ketika suami tidak melawan, akan ada saatnya emosi istri menurun dan ia dapat kembali berpikir lebih jernih. Di saat inilah Anda dapat mengendalikan situasi ke arah yang lebih positif.

4. Bicarakan Baik-Baik dengannya

Komunikasi adalah salah satu kunci keberhasilan dalam sebuah hubungan. Komunikasi yang baik dan terbuka akan membuat hubungan menjadi lebih langgeng.

Beda jika segala sesuatunya dipendam, maka akan menimbulkan kesalahpahaman. Oleh sebab itu komunikasikan dengan tepat apa yang menjadi ganjalan di hati Anda.

Obrolkan secara santai dan jangan menyinggung perasaan istri. Gunakan kata-kata yang baik untuk meredam masalah agar tidak menimbulkan permasalahan baru.

Mengobrol dalam keadaan yang rileks dapat membuat kedua belah pihak berbicara lebih jujur dan terbuka. Mengobrol ringan sebelum tidur atau pillow talk dapat menjadi salah satu solusi yang positif.

Berbicara dengan baik juga merupakan salah satu cara untuk menenangkan emosi istri yang sedang tidak stabil.

5. Hindari Nada Suara Tinggi

Selain berkata-kata positif atau tidak menyinggung perasaan, menghadapi istri yang keras kepala juga dianjurkan untuk menggunakan kesantunan. Hindari menggunakan nada suara tinggi agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan. Terlebih jika itu berisi nasehat.

Menyatakan keluh kesah atau memberi wejangan dengan nada yang tinggi sama halnya seperti melempar batu permata pada seseorang. Bukannya senang mendapat hadiah permata, malah marah-marah karena sakit terhantam batu.

Begitu juga berbicara dengan seseorang. Kata positif yang diucapkan dengan nada tinggi bukannya menyadarkan, malah jadi menyinggung perasaan mereka.

6. Jangan Memotong Pembicaraan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *