Kisah Pria 20 Tahun Menikah dengan Wanita Minang, Mengeluh Istrinya Tak Bisa Masak

20 Tahun Menikah dengan Wanita Minang Lelaki ini Mengeluh Istrinya Tak Bisa Masak?

BACA : Resiko Menikah Dengan Orang Padang

Sungguh ironis, pengakuan jujur dari seorang pria yang tidak mau disebutkan namanya, dia mengatakan : Sudah sekitar 20 tahun beliau menikah dengan wanita minang sampai hari ini dia tidak bisa memasak:

Tak Pandai Masak?

Menikah dengan wanita yang tidak pandai masak tak masalah, asal mau belajar dan sungguh melaksanakan kewajiban, semuanya bisa dilakukan. Dan kesalahan dalam memasak adalah hal yang wajar apabila 1 atau 2 kali dilakukan. Tapi kalau sudah belasan tahun bahkan sampai 20 puluh tahunan itu sungguh terlalu.

1. Masak Nasi, tidak pernah bagus, kalau tidak lembek – hangus, tidak pernah didaraikan, asli tanpa diaduk, sehingga kalau masak dan nasi dingin jadi keras seperti tanah berbongkah-bongkah, atau lontong tak berderai atau diurai seperti nasi-nasi yang ada di Rumah Makan Padang.

2. Sampai detik ini, masak bubur kacang hijau (kacang padi) tidak pernah becus. Kacang Hijau tidak pernah direndam, walhasil jadi keras, dan kurang bagus. Hanya dibubuhi gula.

Padahal sudah berulang kali dinasehati, kalau tidak pakai Jahe (sipadeh) dan daun pandan, jangan buat bubur kacang padi. Tak pernah digubris. Selalu kalau buat bubur kacang padi dia akan buat asal-asalan. Tidak semua wanita minang pandai masak.

Tidak apa kalau tidak bisa masak, asal mau belajar. Tapi masak sudah 20 tahun menikah tak pernah bisa masak?

Penjahit Tak Pandai Jahit?

3. Pandai jahit dan bahkan bisa bikin baju, tapi walau cuma baju yang lepas benang jahitannya tak pernah bisa memperbaiki. Kan aneh?

Hati-hati Soal Keuangan

4. Soal keuangan sudah jelas. Egois mau menang sendiri. Sudah jadi kepribadian lelaki asal Jawa atau Sunda yang polos dan boros tak berstrategi, tak berpikir dua kali dalam mengeluarkan uang atau budget keuangan.

Mereka terkenal kedermawanannya karena merasa tak rugi karena buat keluarga sendiri, tapi kena batunya di sini, saat semua harta yang dimiliki, tidak ada lagi – dia dimintai cerai dan disuruh pergi meninggalkan bini – sungguh malang sekali.