Doa Sabar Menghadapi Ujian Hidup yang Selalu Menerpamu
Sedih rasanya hati tiada terkira ketika kita disisihkan dalam lingkungan kehidupan keluarga sendiri. Kalau orang lain menghina hinalah namun jika hubungan di antara keluarga kuat, hembusan angin sekuat apapun menerpa tidak akan memberi pengaruh yang berarti.
Lain sekali halnya jika terpaan itu berasal dari dalam keluarga sendiri, tempat dimana mengadu setiap ada masalah di luar, selesai dan reda dalam keluarg. Namun bagaimana hendak mengadu, kemana hendak mencari penyelesaian. jika keluarga sendiri tidak dapat menerima keberadaan kita.
Aku tidak habis fikir, bagaimana ini bisa terjadi, adakah sepenuhnya kesalahan pribadiku? Ataukah karena sikap keluarga yang keterlaluan? Lalu bagaimana menyikapinya?
Mungkin, dan aku pun tidak menyangkal jika ada kesalahan yang aku perbuat. Tapi apakah tidak dapat dimaklumi sehingga timbul sikap yang keterlaluan dari orang yang paling dekat? Aku rasa ini sungguh terlalu. Namun bagaimana pun aku kembali introspeksi, untuk membuktikan bahwa tuduhan-tuduhan itu tidaklah benar. Aku akan sukses seperti yang aku cita-citakan dari rumah. Aku akan buktikan bahwa kerja-kerasku bukanlah angan-angan kosong. Tapi jangan menyesal ketika itu terjadi, terpaksa harus menyingkirkan orang-orang yang tidak suka, selama ini bersikap terlalu buruk padaku.
Bertahan, adalah kata yang tepat saat ini agar aku dapat benar-benar buktikan kerja kerasku selama ini benar-benar tidak sia-sia dan akan membawa perubahan besar termasuk menyingkirkan orang yang terlalu menghinaku. Maafkan aku jika terpaksa jalan itu ku tempuh. Demi Tuhan aku tidak berniat menyakitimu siapapun. Namun karena sikapmu keterlaluan kau harus dapat pelajaran agar tidak semena-mene lagi, pada siapa pun.