MENGENAL EDITING DISKONTINUITI

MENGENAL EDITING DISKONTINUITI

08/11/2022 General 0

Editing dikontinuiti merupakan gaya editing yang paling dominan digunakan sineas karena begitu efektif menuturkan cerita dengan jelas dan koheren. Dalam perkembangannya, beberapa sineas mencoba menggunakan beberapa bentuk alternatif dari editing kontinuiti atau kita istilahkan editing diskontinuiti. Mereka secara sadar melanggar aturan-aturan 180 derajat secara spasial, temporal, serta grafik dengan sistematik.

Berikut merupakan teknik-teknik editing diskontinuiti :

 

  • Pelanggaran aturan 180 derajat

Hampir semua film menggunakan aturan 180 derajat tanpa terkecuali dalam setiap adegannya. Aturan ini seperti sudah menjadi aturan baku dalam produksi film. Namun dua sineas klasik, yakni Jacques Tati dan Yasujiro Ozu, mengabaikan aturan ini dengan menggunkan ruang 360 derajat secara penuh. Dalam hampir semua film mereka, kamera dapat diletakkan diposisi manapun dan mengarah kemanapun. Walaupun begitu, para pengamat beranggapan pelanggaran aturan 180 derajat yang dilakukan Ozu dan Tati, tidak mengganggu kontinuitas naratif dan bahkan dipuji melalui pencapaian sinematiknya ini.

 

  • Jump cut

Jump cut merupakan sebuah lompatan gambar dalam satu rangkaian shot akibat perubahan posisi karakter atau obyek dalam latar yang sama, atau bisa sebaliknya, posisi karakter dan obyek tetap, namun latar berubah seketika. Efeknya akan tampak seperti seorang karakter atau obyek berpindah posisi atau berpindah lokasi secara mendadak. Teknik ini umumnya dihindari oleh sineas karena dapat memutus hubungan kontuinitas secara keseluruhan.

 

  • Nondiegetic Insert

Nondiegetic Insert adalah penyisipan sebuah shot yang sama sekali tidak berhubungan dengan unsur ruang dan waktu dalam cerita filmnya. Shot ini umumnya dimaksudkan untuk tujuan khusus serta simbolik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp utk respon segera
1
Chat dengan kami?
Scan the code
Halo, ada yang bisa dibantu?