Resiko dan Kendala Usaha Video Shooting dan Fotografi

4). Semangat & Konsiten
Seperti telah disebutkan di atas, yang terpenting adalah semangat, gigih serta pantang menyerah Apapun kendala yang datang hadapi dengan penuh perhitungan…
5). Proposal Usaha
Proposal Usaha Multimedia Fotografi dan Video Shooting
6). Pengelolaan Keuangan
Ini Penting, di saat modal terbatas, jika pengelolaan keuangan bagus maka akan mudah mencicil peralatan sesuai kemampuan, jangan memaksakan berhutang, apalagi dalam jumlah besar. Waspadailah kebocoran anggaran. Walaupun sekecil jajanan harian … anda akan terkejut bila ditotal semua pengeluaran bisa jadi dalam jumlah yang tidak pernah anda bayangkan sebagai pengeluaran. Sedangkan setinggi apapun ilmu ekonomi, intinya adalah: “Pengeluaran tidak boleh lebih besar daripada pendapatan” Itu Hukum Ekonomi.
7). Investasi jangka panjang
Di samping menabung mencicil, sisihkan juga untuk jangka yang lebihlama. Ketahuilah, bahwasanya secanggih apapun peralatan teknologi saat ini, ia akan cepat ada penggantinya tidak lama lagi setelah ini.
8). Klien yang Gak Bayar
Ini memang menyedihkan. Tapi coba selidiki apa sebab tidak mau bayar, bila dari sisi kita, perbaiki segera dan ajukan kembali. Bila klien memang jenis orang yang sulit, jangan bagi mereka, hasil gambar, bila perlu infokan ke sesama rekan sejawat. Biar yang lain tidak menjadi korban berikutnya.
9). Klien Menawar Sadis
Kalau sekiranya di luar batas kesanggupan, jangan ambil! Kadang mereka hanya menguji. Jangan cepat menjatuhkan harga apalagi sudah minim. Jika kita berkualitas mereka akan pilih kita. Jangan bicara harga, diskusikan dengan mereka tentang qualiti, dan kepuasan. Dahulukan harga termahal di pasaran. Bisaanya yang begini ni 100 juta, tapi sama saya bisa 90 jt aja misalnya … Atau jasa dokumentasi, yg seperti ini biasanya perusahaan besar 10 jt, kami diskon 10%, misalnya.
10). Partner atau Rekanan Bisnis yang Buat Ulah
Ini yang agak sulit menghadapinya. Kadang dilema, maju mundur kena.
1) Kadang teman/partner itu menikung, klien kita dia sabotase! Kan ngenes itu, dbutuhkan kesabaran dan legowo, toh rejeki masing-masing sudah ada yang ngatur.
2) Ngasih job atau orderan, tapi gak dibayar, mau ditolak orderan job, atau pinjam-sewa alat kita, pake jasa kita, tapi bayar gak bayar, hutang yang lama gak dibayar sudah mau make alat lagi, mending kalau bayar nyicil, tapi ya itu gayanya kemana-mana pake mobil mewah, kemana pergi makan enak show off di sosial media.
Ironis memang, kalau dibiarkan akan terus semena-mena dan semakin menggila. Kalau dengan frelance kecil mungkin kita masih bisa bertoleransi, tapi ini dengan ‘bos besar’. Masa studio besar, menagguhkan pembayaran 100-200 ribu rupiah yang tak seberapa sampai bertahun-tahun?
Itu sudah keterlaluan dan sangat semena-mena. Mau ditolak itu adalah sumber pendapatan keuangan kita juga, lumayan. Tapi kalau diterima, kadang memeras, dan menyepelekan kita, menunda-nunda pembayaran. Harus mengambil sikap dan tindakan tegas. Jangan kasih lagi orang seperti ini pinjam alat-dana, Tuman! Kalau sudah rusak, susah cari gantinya.
One Response
[…] (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); […]