Apa Resikonya Bila Orang “Luar” Menikah dengan Wanita Minang?

Apa Resikonya Bila Orang “Luar” Menikah dengan Wanita Minang?

03/10/2022 Pernikahan Wedding 1

Budaya Minangkabau merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia.

Etnis atau Suku Minangkabau memegang paham matrilineal yang sangat unik. Dimana menempatkan perempuan Minang dalam posisi yang sangat istimewa.

Perempuan Minang merupakan sosok yang agung dan amat sangat dihormati.

BACA : 20 Tahun Menikah dengan Wanita Minang Lelaki ini Mengeluh Istrinya Tak Bisa Masak

Perempuan Minang bukan hanya sebagai pelengkap ibu rumah tangga. Melainkan tokoh yang sangat memiliki hak suara.

Pendapatnya didengar, pertimbangannya diperlukan.

Nilai seorang perempuan Minang sangat tinggi dan bahkan mampu membuat sebuah kebijakan.

Adat dan budaya Minangkabau sangat kuat.

Resiko Pria Sunda, Jawa atau Batak Menikah dengan Wanita Minang

Dalam sendi-sendi sosial, kehidupan orang minang, tata cara berperilaku sangat menjungjung tinggi moralitas yang dipengaruhi nilai-nilai kebudayaan yang sangat kental.

Resiko Pria Jawa Menikah dengan Wanita Minang

Juga demikian dengan penempatan peremuan Minang. Jika dibawa ke falsafah ; “adat basandi syarak – syarak basandi kitabullah”

Resiko Pria Sunda Menikah dengan Wanita Minang

penghormatan Suku Minangkabau terhadap perempuan selaras dengan penghormatan syara’ (agama Islam) terhadap mereka, sebagaimana termaktub dalam surat khusus bernama An-Nisa (perempuan) dalam kitabullah (Al-Qur’an).

Resiko Pria Batak Menikah dengan Wanita Minang

Inilah beberapa keistimewaan ketika kamu memutuskan menikah dengan wanita minang:

1. Ahlinya urusan dapur

Perempuan keturunan Minang wajib bisa memasak. Selain untuk mempertahankan tradisi kulinernya, hal ini juga merupakan budaya turun-temurun yang masih dipegang teguh oleh suku tersebut.

2. Jiwa pebisnis mengalir kuat dalam darah mereka

Perempuan Minang juga pintar berbisnis. Mereka tak akan segan untuk berdagang atau membuka usaha sendiri demi membantu sang suami atau sekadar untuk hidup mandiri. Tak heran, karena orang Minang mewarisi tradisi lama kerajaan Sriwijaya yang memang pandai berdagang.

3. Pengelola keuangan yang hemat dalam pengeluaran

Poin ini masih terkait dengan bahasan sebelumnya. Mungkin karena budaya mereka sebagai perantau, orang-orang Minang sangat hemat dalam urusan uang. Saking pinternya mengatur keuangan, banyak orang menganggap kalau mereka orang yang pelit.

Jadi khawatir jika gaji yang kamu terima sering habis tak berbekas, tanggal muda masih lama, kamu bisa kok mempercayakan manajemen keuangan kamu.

4. Perempuan Minang tak risau jika diajak merantau

Konon, pria yang sudah menginjak akil baligh atau cukup umur diharuskan merantau ke daerah lain. Apabila tidak, pemuda tersebut akan menjadi pusat cemoohan warga di sana. Kaum perempuan pun sudah lazim bepergian mengadu nasib ke daerah lain. Alasan mereka merantau umumnya adalah untuk berdagang, menimba ilmu, meniti karier, atau ikut suami.

Ketika beberapa perempuan lebih memilih untuk menetap di daerah mereka dilahirkan yang biasanya disebabkan oleh faktor kedekatan keluarga atau kerabat, kamu yang punya pasangan perempuan berdarah Minang, tak perlu takut jika nanti ia menolak kamu ajak tinggal di kota lain. Perempuan Minang siap menemani ke mana pun suaminya pergi.

5. Penganut Matrilineal

Perempuan Minang merupakan penganut paham matrilinear terbesar di dunia.

Adat dan budaya mereka menempatkan pihak perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan.

Garis keturunan dirujuk kepada ibu yang dikenal dengan Samande (se-ibu), sedangkan ayah mereka disebut oleh masyarakat dengan nama Sumando (ipar) dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga. Maka, sebagai anggota keluarga yang kedudukannya hampir setara dengan kepala keluarga sifat kepemimpinan mereka sudah dibina oleh orang tuanya sejak belia.

Setiap suku, entah itu perempuan atau laki-laki, tentu punya budaya dan keunikan tersendiri. Selama kamu bisa saling menghormati dan menghargai budaya satu sama lain, niscaya bahtera kehidupan kamu dengannya akan baik-baik saja.

Apabila Pria Jawa Sunda atau Batak Menikah dengan Wanita Minang atau Cewek Padang

Akan Cukup menghadapi berbagai macam kendala Apabila Pria asal Jawa Sunda atau Batak Menikah dengan Wanita Minang, atau (maaf) Cewek Padang.

Di antaranya adalah hal yang paling umum adalah, Perbedaan adat yang sangat mencolok yaitu Faham Patrilineal (Patriakad) versus Matrilineal (Matriakad).

Kalau ini tidak disikapi dengan bijak maka akan berakibat cukup fatal. Sudah banyak kejadian membuktikan. Kecuali dari pihak Minangnya yang laki-laki, maka tidak menjadi begitu masalah.

Sedangkan kalau sang pria-nya asal Minang sudah cukup rumit, apakah lagi kalau lelakinya berasal dari luar Minang.

Ada satu pameo yang mengatakan, bila orang (lelaki) luar minang ingin mempersunting wanita minang, maka kalau tidak TAJIR ya PANDIR baru akan bisa mempertahankan rumah tangganya. Kalau tidak apabila si Pria berasal dari suku-suku lain di Indonesia, ataupun luar negri, akan kocar kacir.

TAJIR = maksudnya Hebat, Kaya, Tokoh atau Artis Terkenal mungkin bisa lebih mudah mempersunting wanita Minang.

Sedangkan PANDIR, = artinya agak kurang kecerdasar atau apalah sehingga

Mengapa Hanya Pria Tajir atau Pandir yang bisa lebih Bertahan?

Karena hanya dari kedua golongan ini (walaupun sangat bertolak belakang) tapi termasuk yang paling bisa bertahan.

  1. Pertama, Orang yang Tajir = Sudah jelas. Siapa yang bisa mengusik atau terlalu mengatur Menantu (urang Sumando) menantu  yang Tajir Melintir. Istilah kata emas sekeliling pinggan, bukan di tangan dan leher lagi. Walau tidak menjamin kebahagiaan si anak yang berstatus istri. Contoh yang paling nyata adalah Bpk Mantan Wapres Yusuf Kalla.
  2. Yang Kedua adalah yang PANDIR (=Istilah pandir ini bukanlah sama sekali artinya Bodo). Tapi demi cinta dan kasih sayangnya kepada keluarga, golongan ini mungkin rela diinjak harga dirinya oleh mentua dan keluarga, karena ketidak beradaanya. Tapi dia memilih bertahan, dan tidak peduli terhadap omongan dan ocehan. Mungkin masih ada harapan, semoga ke depannya, ada perubahan.

Itulah kedua golongan yang dalam kehidupan nyata sehari-hari banyak terjadi.

Semoga menginspirasi.

 

(Dari berbagai Sumber)

 

One Response

  1. Anonymous says:

    Kantor pusat Jakarta Selatan paling ganteng mapan tajir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *